Headline

Jawab Soal Kelangkaan Minyak, Mendag Singgung Invasi Rusia-Ukraina

Menteri Perdagangan M. Lutfi akhirnya memenuhi panggilan dari Komisi VI DPR RI, untuk mempertanggungjawabkan ihwal kelangkaan minyak yang kini masih dirasakan masyarakat.

Dalam kesempatannya, Lutfi mengakui kesalahannya yang lalai sehingga tak memperhatikan jika fenomena ini bakal terjadi. Bersamaan dengan itu, ia menyebut alasan lain yang dianggap berpengaruh pada ketersediaan minyak goreng di tanah air, yakni dampak dari invasi Rusia-Ukraina.

“Kesalahan utama saya, tidak bisa memprediksi akan terjadi invasi Rusia terhadap Ukraina. Ini saya sebut tadi deduksinya adalah mengundang orang jadi berbuat serakah dan jahat terhadap minyak goreng,” kata Lutfi dalam keterangannya, dikutip pada Jumat (18/3).

Ia menjelaskan, bahwa harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) disebut menguat sejak Maret 2021 sebelumnya. Sementara diketahui, bahwa Rusia dan Ukraina merupakan negara yang memproduksi minyak dari biji matahari.

Dampak dari perang antara kedua negara tersebut, kata Lutfi, menjadikan harga minyak sawit yang sebelumnya Rp16.000 per kg, kini menjadi Rp21.000 per kg. Harga tersebut, diketahui naik pada Maret 2022.

“Invasi Rusia terhadap Ukraina ini menyebabkan harga-harga barang tinggi, terutama Rusia dan Ukraina ini penghasil minyak sunflower penggantinya adalah minyak CPO sehingga menyebabkan harga minyak CPO jadi mahal,” terangnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *