Lensa Kuliner

Iteng Dalor, Dawet Segar Dan Berkhasiat

Siapa yang tak kenal Minuman ini, berbahan tepung beras, gula merah,santan dan daun pandan. Ya, inilah es dawet.

Es dawet merupakan minuman tradisional yang telah melegenda di Indonesia, khususnya di sebagian besar wilayah jawa. Minuman segar dari campuran santan dan gula merah ini, menjadi salah satu minuman favorit disaat siang hari, terutama saat kondisi panas terik.

Namun bagi yang ingin mendapatkan dawet  dengan cita rasa berbeda, wajib mencoba menu minuman segar yang satu ini. Cendol dawet di tempat ini tidak hanya dibuat dengan tepung beras saja, tetapi juga dengan campuran daun kelor dan ikan tenggiri.

Dawet iteng dalor  (ikan tenggiri dan daun kelor) ini dijual sehari-hari oleh Triningsih Puji Rahayu, di pedukuhan tujuh, kalurahan cerme, kapanewon panjatan, kabupaten kulonprogo, Yogyakarta. Dia yang berjualan dawet sejak 2010 silam, terinspirasi oleh penjual dawet di wilayah purworejo, jawa tengah, yang selalu laris manis dan dijual di sepanjang jalan raya.

Dari sana, dirinya kemudian mencoba membuat dawet sendiri. Beberapa kali melakukan percobaan, Triningsih akhirnya berhasil. Awalnya perempuan yang kerap disapa  bu ning ini hanya menjual dawet berbahan dasar daun kelor. Namun , lambat laun dirinya kembali berinovasi dengan menggabungkan dua bahan dasar yakni daun kelor dan ikan tenggiri.

Inovasi tersebut muncul saat dinas pariwisata (Dinpar) kulomprogo menggelar acara food menorah festival pada 2021 silam. Ia ditantang untuk membuat kuliner dengan bahan dasar seafood sebagai hidangan  santapan di pesisir selatan kulonprogo.

Untuk menghilangkan rasa amis saat diminum, Triningsih mencampur ikan tenggiri  yang diblender ini dengan daun kelor dan daun pandan. Semnetara untuk menciptakan warna hijau secara alami, ia menambahkan daun suji.

Dawet berbahan dasar daun kelor ini selain menyegarkan, juga memiliki khasiat bagi kesehatan, di antaranya jantung, asam urat, kolesterol hingga kecantikan.

Tak disangka kreasi minuman dawet iteng dalor ini, justru direspon postitif oleh  warga. Dijual dengan  harga 2.500 Rupiah per gelas, dawet buatan Triningsih ini selalu menjadi minuman favorit warga saat pulang dari sawah atau ladang.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *