Imbas Cuaca Buruk, Harga Cabai Di Yogyakarta Kian Meroket
Sejak awal 2021 wilayah Yogyakarta terancam dengan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang diakibatkan tidak stabilnya dinamika atmosfer, khususnya di sepanjang perairan selatan Pulau Jawa. Selain itu, ancaman fenomena la nina yang menerjang Indonesia juga menyebabkan intensitas curah hujan lebih tinggi dan juga disertai dengan potensi petir dan angin kencang. (10/3/2021)
Cuaca buruk yang terjadi dalam seminggu terakhir berdampak pada meroketnya harga komoditi karena petani mengalami gagal panen. Salah satunya dialami petani cabai di Magelang, Jawa Tengah yang berdampak langsung kepada harga komoditas di Yogyakarta. Bahkan harga cabai menembus angka 120 ribu rupiah per kilogram pada pekan lalu.
Kini, menurut salah satu pedagang sayuran di Pasar Beringharjo, Ida Khabiba menyatakan lonjakan harga hanya terjadi pada cabai rawit, sedangkan jenis lainnya cenderung masih stabil .
Meski harga cabai terus melambung tinggi, permintaan pasar tidak mengalami penurunan yang drastis lantaran cabai merupakan kebutuhan pokok yang selalu dicari. Saat melonjak, diperkirakan permintaan pasar hanya turun sebanyak 20 persen jika dibandingkan dengan saat harga cabai masih stabil.
Berbeda dengan harga cabai, harga komoditas sayur lainnya cenderung mengalami penurunan dalam kurun waktu dua hari terakhir. Meski tak banyak, kisaran penurunan rata-rata berada di angka 1000-2000 rupiah.
Meski harga cabai semakin melonjak tinggi, namun harga di pasaran masih dapat dijangkau oleh masyarakat. Selain itu, meski cuaca buruk pasokan komoditi pasar masih lancar dan setiap harinya dipastikan terpenuhi untuk melayani permintaan masyarakat. (Sna/L44)