Imbas BBM Naik, Pedagang Sayur di Banjarnegara Keluhkan Sepi Pengunjung
Ratusan pedagang sayur malam yang berjualan di Terminal Mandiraja Kabupaten Banjarnegara, mengeluh sepi sejak naiknya harga bahan bakar minyak.
Para pedagang secara otomatis menaikkan harga jual sayur, akibat naiknya harga BBM pada 3 September lalu.
Slamet, ketua paguyuban pedagang, meminta kepada pemerintah untuk menengok para penjual sayur yang mulai terdampak akibat harga BBM naik.
“Berat banget ya, apalagi masih masa pandemi covid. Harapannya ya minta tolong diberi kebijakan untuk rakyat sesama lah, agar rakyat sama sama merasakan untung dalam kebijakannya,” katanya, Rabu (7/9).
Dengan nominal laba yang kecil, para pedagang terpaksa menaikkan harga jual sayur mereka untuk biaya distribusi.
Terlebih, sayur yang biasanya didatangkan dari daerah Batur, Dieng, Pejawaran Karangkobar, dan sekitarnya, yang menempuh jarak mencapai dua jam lebih, akan otomatis membuat biaya transportasi mengalami kenaikan.
Para pedagang kini hanya bisa pasrah dengan naiknya harga BBM. Bahkan, jika pembeli terlampau sepi, para pedagang memilih untuk memberikan sayur mereka ke panti asuhan atau lembaga sosial lainnya.
Kini, para pedagang dan sopir angkutan sayur meminta kepada pemerintah, untuk mendengar keluhan masyarakat, terlebih di era pemulihan pandemi covid-19. (NCA/L44)