Lensa Jogja

HUT Kota Jogja ke-266, 100 Dalang Cilik Meriahkan Malioboro

Pertunjukan seni budaya di Malioboro dalam rangkaian acara HUT Kota Jogja yang ke-266 berlangsung dengan meriah, pada Selasa (4/10) malam.

Acara ini merupakan bagian dari acara Ruang Masyarakat Ketemu (Rumaket) bertajuk ‘Malioboro 1.000 kelir’, yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta selama dua hari pada tanggal 4-5 Oktober 2022.

Dalam rangkain acara ini, sebanyak 100 dalang cilik mengikuti flash mob di sepanjang jalan Malioboro, dengan tema Abur-Aburan Gatotkaca.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kebudayaan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, mengatakan bahwa ia sengaja melibatkan anak-anak usia SD untuk berpartisipasi dalam flash mob 100 dalang cilik guna memberikan sesuatu yang positif dan bermanfaat untuk Kota Jogja.

“Karena  anak-anak itu lebih senang dengan sesuatu yang bersama sama.  Kemudian di tempat ini mereka akan happy dan senang,” kata Yetti.

Yetti juga mengungkapkan jika 100 dalang cilik ini merupakan anak-anak dari masyarakat Jogja yang sudah diberi pelatihan. Selain itu, gelaran ini juga merupakan cara pengenalan wayang dan agar anak-anak bisa tertarik dengan seni pendalangan.

Yetti berharap, acara ini akan bermanfaat dalam pelestarian dan kemajuan kebudayaan di kota Jogja.

“Kita sengaja melakukan kegiatan ini untuk anak- anak kecil untuk mengajak mereka mengenal kebudayaan dengan baik sejak dini. Artinya, mencintai budayanya dan bangga dengan budayanya,” ungkap Yetti.

Penamaan ‘Malioboro 1000 kelir ini memiliki maksud bahwa wayang saat ini berada dalam media baru, di mana landskap Malioboro yang dijadikan kelir. Dengan ini, juga bisa menjadi ajang ekspresi dalang-dalang cilik untuk melakonkan tokoh-tokoh wayang.

Salah satu pemain dalang cilik, Azza Faisal, mengaku sangat senang mengikuti acara ini yang berarti juga dapat melestarikan budaya.

“Biar anak anak yang menonton bisa ikut melestarikan budaya, terutama wayang kulit,” ungkap Azza.

Acara flash mob dalang cilik ini pun mendapatkan respon positif dari penonton. Menurut Zahra, salah satu penonton, ia sangat terpukau karena tidak semua anak bisa seperti itu.

“Harapanya biar kedepannya anak-anak kecil bisa kayak gitu,  itu kan budaya apalagi di Jawa, harus dijaga kebudayaannnya jangan sampai luntur,” kata Zahra.

Acara 1000 kelir ini dimulai dengan flash mob 100 dalang cilik pada pukul 16.00 sampai pukul 17.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan seni budaya pada pukul 19.00 WIB yang berlangsung dengan meriah.

Dalam pertunjukan seni budaya ini juga menampilkan berbagai pelaku seni yang ada di Yogyakarta. Seperti penampilan ketoprak dengan latar wayang beber, penampilan wayang orang dan wayang kulit, serta ditutup dengan penampilan musisi DJ Paws. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *