HUT ke-24, SMAN 1 Cangkringan Rayakan dengan Pakaian Adat Jawa
Usia 24 tahun dalam hitungan umur manusia adalah umur yang cukup matang dan siap melangkah dalam kategori dewasa, masa ini merupakan periodesasi mencari identitas diri dengan mengasah skill serta berbagai bekal kemampuan yang dimiliki.
SMA Negeri 1 Cangkringan Sleman, pada Sabtu (29/1), telah resmi menginjak umur 24 tahun dalam kiprahnya. Sekolah yang terletak di kawasan Bedoyo Wukirsari Cangkringan ini, telah menunjukkan langkah kemapanan serta prestasi pada segala bidang.
Tentu berbagai torehan telah sukses diraih, di antaranya predikat SMA Negeri 1 Cangkringan sebagai sekolah berbasis Adiwiyata tingkat nasional.
Meski masih dalam situasi pandemi Covid-19, hari ulang tahun SMA Negeri 1 Cangkringan kali ini terasa sangat istimewa, lantaran dapat diikuti oleh seluruh siswa serta tenaga pendidik, seiring dengan sudah diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% di DIY.
Prosesi upacara menjadi awal peringatan semarak hari ulang tahun SMA yang terletak di sisi utara Yogyakarta ini. Dengan mengenakan pakaian adat Jawa lengkap, para guru maupun siswa terlihat antusias dalam mengikuti rangkaian demi rangkaian acara tersebut.
Terlaksana di tengah pandemi, tentu kegiatan ini tak terlepas dari balutan protokol kesehatan ketat. Seluruh warga sekolah yang mengikuti rangkaian acara, juga wajib mengenakan masker selama kegiatan berlangsung. Bahkan guna mendukung PTM 100%, para siswa hingga seluruh tenaga pendidik juga sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
Meski terselenggara secara sederhana, upacara pun berlangsung khidmat dan penuh makna. Simbolis pemotongan tumpeng dan launching buku etika sopan santun, juga turut menjadi bagian dalam prosesi upacara.
Sesuai dengan Visi Misinya, ke depannya SMA Negeri 1 Cangkringan akan menekankan dan mengunggulkan program-program berbasis budaya, serta berwawasan lingkungan pada kegiatan akademik hingga non akademiknya.
Selain itu, sebagai wadah partisipasi guna menyemarakkan hari ulang tahun SMA Negeri 1 cangkringan, para siswa juga turut melaksanakan kegiatan opsi fiksi, sebuah ajang unjuk kreatifitas antar siswa. Mulai dari kelas 10 – 12 baik jurusan Mipa maupun IPS turut andil memeriahkan kegiatan ini.
Masing-masing kelas diberi kesempatan untuk menampilkan berbagai karya, guna mangasah kreatifitasnya dalam menghasilkan produk-produk unggulan bernilai jual. Banyak dari mereka yang mengolah berbagai olahan kuliner lezat, yang dikemas dengan sangat menarik. Mulai dari aneka minuman menyegarkan, aneka cemilan khas hingga berbagai inovasi kuliner yang dikemas kekinian nan menggiurkan.
Diperjualbelikan dengan harga terjangkau, produk-produk olahan siswa ini turut menghiasi sudut-sudut lapangan utama SMA Negeri 1 Cangkringan.
Lebih lanjut, kegiatan opsi fiksi ini juga sebagai wujud asah potensi diri dalam melakukan kegiatan jual beli. Para siswa juga diajarkan dasar-dasar pembelajaran mengenai dunia wirausaha sejak dini, dengan harapan kegiatan ini dapat menjadi bekal ilmu saat siswa sudah terjun ke masyarakat.
Selain kegiatan opsi fiksi, peringatan hari jadi sekolah berbasis Adiwiyata ini juga di warnai berbagai kegiatan menarik yang melibatkan siswa maupun guru, seperti pertunjukan pentas seni berbasis budaya, hingga berbagai pertunjukkan keren lainnya dari siswa.
Di umurnya yang kian matang, SMA Negeri 1 Cangkringan berharap dapat melangkah maju menjalankan visi-misinya, untuk terus konsisten dalam membangun sekolah berbasis budaya dan lingkungan, serta dapat mencetak generasi-generasi unggul yang dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara. (DA/L44)