Lensa Jogja

Harga Donat Naik Dampak Telor Meroket

Setelah harga minyak dan tepung terigu yang naik, kini harga telur yang ikut meroket pun sangat dirasakan oleh para pedagang kue di di Kelurahan Wates, Kecamatan Wates, Kulon Progo, DIY. Terjepit dengan kondisi ini, mau tak mau para pedagang harus menyesuaikan harga jualnya, Sabtu (3/9).

Salah satunya bagi Andri, pemilik Emerald Donat. Terhadap donat dagangannya, ia terpaksa menaikkan harganya dari yang harga Rp32 ribu per lusin, kini dibanderol Rp35 ribu per lusinnya.

Upaya ini dilakukan guna menyeimbangkan biaya produksi yang terjepit lantaran kenaikan harga telur. Selain telur, naiknya bahan baku penunjang produksi donatnya seperti tepung terigu dan minyak goreng, juga menjadi faktor penyebabnya.

Sementara untuk menyiasati harga telur yang naik, rumah produksi donat ini juga langsung membeli telur dari peternak, untuk mendapat selisih harga yang lumayan.

“selisih telur sekitar 2000-2500 per kilogram. Untuk pembelian telur kita sekitar sepuluh kilogram atau satu krat itu, jadi dapat harga lebih murah,” kata Andri.

Kenaikan harga telur sendiri, selain karena adanya progam PKH oleh pemerintah, juga imbas dari kenaikan pakan dan kosentrat. Para pedagang kue berharap, harga telur kembali stabil agar daya beli masyarakat kembali normal. (SA/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *