Gencatan Senjata Antara Hamas dan Israel, Diawasi oleh Mesir
Israel dan Hamas akan menghentikan tembakan melintasi perbatasan Jalur Gaza pada pukul 2 pagi pada hari Jumat (23.00 GMT Kamis), kata seorang pejabat faksi Islam Palestina, yang berpotensi menghentikan pertempuran paling sengit dalam beberapa dekade.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kabinet keamanannya telah memilih dengan suara bulat untuk mendukung gencatan senjata Gaza “timbal balik dan tanpa syarat” yang diusulkan oleh Mesir, tetapi menambahkan bahwa waktu pelaksanaan belum disepakati.

Dalam beberapa menit setelah pengumuman tersebut, dalam hitungan mundur menuju gencatan senjata, kedua belah pihak masih saling bertukar pukulan. Sirene memperingatkan adanya roket yang masuk di komunitas perbatasan Israel, dan seorang reporter Reuters mendengar serangan udara di Gaza.
Tidak ada kabar tentang korban.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional akan pertumpahan darah yang terjadi, Presiden AS Joe Biden mendesak Netanyahu untuk mengupayakan de-eskalasi, sementara Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan mediasi.
Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa gencatan senjata akan “saling menguntugkan dan serentak”.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah memerintahkan dua delegasi keamanan ke Israel dan Wilayah Palestina untuk bekerja demi menegakkan gencatan senjata.
Serangan roket oleh Hamas dan sekutu Jihad Islam telah dilanjutkan setelah jeda delapan jam sebelumnya pada hari Kamis (20/5), ketika Israel terus menembaki Gaza yang dikatakan bertujuan untuk menghancurkan kemampuan militer mereka dan mencegah mereka dari konfrontasi di masa depan setelah konflik saat ini.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan di Twitter bahwa serangan Gaza telah menghasilkan “keuntungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei, pejabat kesehatan di Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 1.900 terluka dalam pemboman udara. Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 pejuang di Gaza.
Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di Israel ada 12, dengan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.
Pada hari Kamis, Biden membahas Gaza dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Gedung Putih mengatakan laporan gerakan menuju gencatan senjata “membesarkan hati”.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengonfirmasi bahwa Utusan Timur Tengah PBB Tor Wennesland berada di Qatar, menambahkan: “Kami secara aktif terlibat dengan semua pihak terkait untuk gencatan senjata segera.”
Sumber : Reuters