Erdogan Urungkan Niat Usir 10 Duta Besar Negara Asing
Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki, urungkan niat untuk mengusir 10 duta besar sebagai upaya meredakan krisis diplomatik.
“Kami percaya bahwa para duta besar ini, yang telah memenuhi komitmen mereka terhadap Pasal 41 Konvensi Wina, mereka akan lebih berhati-hati sekarang,” ujar Erdogan pada Senin (25/10).
Mengutip dari VOA, 10 duta besar tersebut di antaranya adalah Amerika Serikat, Perancis, dan Jerman yang menyerukan pembebasan Osman Kavala, yang telah berada di penjara Turki selama empat tahun menunggu persidangan atas tuduhan tidak berdasar.
Sementara itu, duta besar lainnya seperti Belanda, Kanada, Denmark, Swedia, Finlandia, Norwegia, dan Selandia Baru juga turut mendukung tuntuan tersebut.
Mulanya, kasus ini dimulai ketika sepuluh duta besar dari berbagai negara mengeluarkan pernyataan yang berisikan kritikan terhadap penahanan Kavala yang mereka anggap sebagai “bayang-bayang” Turki.
Atas perlakuan Turki terhadap Kavala, dubes tersebut pun menyerukan penyelesaian yang adil dan cepat untuk kasus Kavala.
Meskipun tidak banyak khayalak internasional yang mengetahui Kavala, namun ia dinilai menjadi simbol bagi para pendukungnya di tengah tindakan keras rezim Erdogan dalam merespons upaya kudeta yang gagal pada tahun 2016 silam.
Kavala menjadi tahanan politik yang paling terkemuka di Turki. Ia ditangkap karena pemerintah beranggapan bahwa Kavala mencoba menggulingkan pemerintahan Erdogan. (DY)