Lensa Jogja

Entas Kemiskinan dan Pengangguran, Bantul Gulirkan Padat Karya

Pemerintah Kabupaten Bantul kembali menggulirkan  program padat karya, guna menekan angka pengangguran serta percepatan pembangunan desa. Tahun ini, program tersebut dilaksanakan di 151 titik, dengan total anggaran lebih dari Rp30 miliar.

Kembali digulirkannya program padat karya oleh Pemerintah Kabupaten Bantul, disambut antusias oleh masyarakat, utamanya yang terlibat langsung dalam kegiatan itu, salah satunya di Dusun Pelem RT.05 Banguntapan, Bantul.

Sedikitnya, ada lebih dari 20 orang pekerja yang dilibatkan dalam program padat karya ini, dengan insentif yang sudah ditentukan. Semuanya merupakan warga setempat, yang selama sepuluh hari ke depan akan melakukan pengerasan jalan atau cor blok sepanjang lebih dari 400 meter, secara bergotong royong.

Proyek ini menelan anggaran sebanyak Rp180 juta, yang bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, meninjau langsung ke lapangan dan menyempatkan diri melakukan perataan adonan cor blok bersama pekerja, pada Selasa (21/6).

Ibarat pisau bermata ganda, Bupati Bantul menilai, digulirkannya program ini adalah sebagai bagian dari jaring pengaman sosial untuk membuka lapangan pekerjaan bagi warga. Di samping sebagai pendukung program Bantul bersih, infrastruktur tercapai dan ekonomi terangkat.

“Sehingga padat karya ini akan terus menjadi model pembangunan kita,” kata Bupati Bantul.

Begitu pula Sukarban selaku Ketua RT. Ia dan warga setempat, sangat mendukung adanya program padat karya ini, yang nantinya jelas berdampak pada warga, baik segi infrastruktur maupun kesejahteraan warga sendiri.

“Jadi pekerja semuanya harus dapat upah karena ini padat karya judulnya, mempekaryakan warga kami yang kebetulan ekonominya lemah, ekonominya kurang, dan pengangguran. Tujuan kami positif, untuk kemajuan kampung kami,” terangnya.

Program ini bisa menyerap banyak tenaga kerja. Termasuk honorarium atau upahnya, bisa langsung diberikan tunai kepada tenaga kerja yang terlibat. Serta membantu percepatan pembangunan daerah. Sehingga tak heran, jika nominal anggaran dan sasarannya kian tahun terus ditingkatkan.

Sementara itu, Yoserizal, anggota DPRD DIY, menyebutkan bahwa pihaknya terus mengupayakan agar anggaran untuk padat karya terus ditingkatkan. Usulan tersebut, kata Yoserizal, sudah disampaikan oleh Gubernur.

“Setiap tahun anggaran kita mengusulkan kepada pak gubernur, agar anggaran untuk padat karya ini terus ditingkatkan. Dari 90 naik 120, naik 180. Nah besok itu, minimal naik 250 harapan kita begitu,” jelasnya.

Di samping mengatasi pengangguran dalam jangka pendek, kualitas hasil pembangunan dinilai lebih bagus dibanding dikerjakan secara lelang atau borongan. Efek lain, masyarakat lebih merasa memiliki.

Program padat karya tahun ini, bersumber dari anggaran APBD Kabupaten Bantul sebanyak 99 titik dan APBD Pemda DIY sebanyak 116 lokasi. Diprediksi, proyek tersebut bakal rampung pada Juli mendatang. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *