Lensa Jogja

DPRD Bantul Wujudkan Pemberdayaan Masyarakat Lewat Program Padat Karya

Tersedianya lapangan pekerjaan dan sarana infrastruktur yang memadai, serta aksesbilitas desa yang tercukupi, menjadi faktor penting dalam meningkatkan perekonomian dan mendukung berbagai aktivitas masyarakat utamanya di pedesaan.

Namun, bukan perkara mudah untuk mewujudkannya. Anggaran yang cukup besar, menjadi salah satu kendala. Tentunya dibutuhkan kepedulian dari berbagai pihak, agar harapan warga itu tercapai.

Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Teguh Santoso, mencoba untuk merealisasikan pokok pikiran masyarakat itu, melalui program padat karya, yang digulirkan oleh pemerintah Kabupaten Bantul.

Setidaknya, ada 6 titik di Kapanewon Piyungan yang menjadi sasarannya, yakni Dusun Sandeyan, Duwet Gentong, Bintaran Wetan, Karang Gayam, Jasem, dan Karangasem. Rata-rata, pengerjaannya meliputi pengecoran jalan dan pembangunan talut, dengan anggaran mencapai Rp100 juta di tiap titiknya.

Ada 26 orang pekerja yang terlibat dalam kegiatan itu di tiap lokasi, dengan upah masing-masing sebesar Rp70 ribu untuk pekerja, Rp80 ribu untuk tukang dan Rp90 ribu rupiah untuk ketua kelompok tiap harinya. Mayoritas pekerja yang terlibat adalah masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

“Rakyat maunya demikian, demikian bagaimana? Permintaan warga untuk bisa membangun daerahnya lewat naketran, maksudnya biar warga ini ikut berpartisipasi membangun daerahnya, karena pekerjanya ini adalah orang-orang yang benar-benar butuh pekerjaan,” kata teguh

Sementara itu, Ulung Putraningtyas, salah satu warga, juga mengaku senang dengan adanya program ini. Menurutnya, selain bisa memperbaiki infrastruktur desa, padat karya juga bisa membantu masyarakat yang kesulitan ekonominya.

“Berhubung kemarin juga ada pandemi itu, mungkin sangat mengganggu pendapatan masyarakat kita. Jadi dengan propgram padat karya ini, mungkin bisa sangat membantu masyarakat,” tuturnya.

Selain peduli, karakternya yang santun dan dekat dengan rakyat, tak heran jika anggota Komisi A itu, selalu diterima di semua kalangan.

Bertandang ke berbagai pelosok di daerah pilihannya, sudah menjadi keseharian warga Piyungan tersebut, untuk mendengar keluhan warga.

Program padat karya menjadi salah satu upayanya, untuk menjawab berbagai kebutuhan masyarakat. Sebab, program itu dinilai bersifat produktif yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal, dengan sasaran pokok pembangunan infrastruktur dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Ia berharap, ada upaya agar program-program padat karya dapat dilaksanakan sebanyak mungkin, sehingga manfaatnya dapat langsung terasa untuk masyarakat desa setempat. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *