DPR Usulkan NU-Muhammadiyah Dapat Nobel Perdamaian Dunia
Muhaimin Iskandar sebagai Wakil Ketua DPR RI mengusulkan agar Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menerima penghargaan Nobel atas jasa-jasanya dalam perdamaian tanah air dan dunia selama ini.
Menurutnya, sejauh ini belum ada tokoh NU maupun Muhammadiyah yang mendapatkan penghargaan, selayaknya Maria Ressa (wartawan Filipina) dan Ramos Horta (Presiden Timor Leste).
“Indonesia hari ini rasakan nikmatnya toleransi, perdamaian, persaudaraan dan terbangunnya nilai-nilai kemanusiaan yang semakin menguat dan membumi di tanah air, juga atas ikhtiar dan kebersamaan NU dan Muhammadiyah di dalam peran sosial kemasyarakatan dan kebangsaan,” kata Cak Imin dalam keterangannya, dilansir dari situs resmi DPR RI, Kamis (17/2).
Ia menjelaskan, bahwa NU dan Muhammadiyah juga telah melahirkan sosok-sosok cendekiawan, pemuka agama, hingga pemimpin negara yang mampu melaksanakan tugas dalam berbagai bidang.
Dalam hal ini, ia merujuk pada peran presiden keempat RI yakni Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada masanya, juga perkembangan kuantitas dan kualitas lembaga pendidikan di Indonesia sampai saat ini.
“Di mana saat itu terjadi transisi konflik yang bersifat horizontal dan vertikal dari pemerintahan Orde Baru menuju era reformasi dan demokrasi. Keberhasilan yang mengatasi transisi dengan memulihkan demokrasi dan HAM bahkan Gus Dur akhirnya menjadi Presiden RI yang mengatasi konflik itu,” terangnya.
“Juga di dalamnya terkandung ajaran-ajaran yang terus memajukan toleransi, kemanusiaan, dan keadilan. NU dan Muhammadiyah juga aktif menjadi motor pelaksanaan SDGs tahun 2030 untuk mencapai target-targetnya,” lanjutnya.
Tak hanya konflik internal tanah air saja, ia pun menyebutkan sejumlah konflik dunia yang di dalamnya melibatkan NU dan Muhammadiyah sebagai pihak yang turut meredam konflik.
“Yang paling populer di Afghanistan, di beberapa negara timur tengah, dan termasuk di Mindanao Selatan, Thailand, Saya juga yakin NU dan Muhammadiyah terbukti mengukir prestasi dan jasa besar di Indonesia maupun tingkat dunia,” ujarnya. (AKM/L44)