Lensa JogjaLensa Terkini

Dampak PTKM Bagi Pelaku Usaha Di Malioboro

Mengikuti kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, pemda DIY secara resmi memperpanjang PTKM (Pengetatan Terbatas Kegiatan Masyarakat) yang dimulai hari ini  hingga 8 Februari 2021 mendatang. Telah diberlakukan selama 2 pekan lalu, PTKM jilid pertama masih belum dapat meredam penyebaran virus corona yang mana terus terjadi penambahan ribuan kasus COVID 19 setiap harinya. (26/01/2021)

Meski memiliki tujuan yang baik untuk memutus mata rantai penyebaran COVID 19 namun faktanya banyak kelompok masyarakat yang menentang kebijakan tersebut, terutama dari para pelaku ekonomi dan pelaku pariwisata. Salah satunya menimpa para pelaku usaha di Malioboro yang tak dapat berbuat banyak lantaran wisatawan yang datang ke ikon jogja tersebut sangat sedikit.

Melihat hal tersebut Wakil ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana menemui langsung para pelaku usaha tersebut, salah satunya mendengarkan keluhan dari Devi Windasari, seorang pedagang makanan. Dewi mengeluhkan jika diberlakukannya PTKM kali ini pemasukannya turun drastis mencapai tujuh puluh persen.

“Dari jam 7 sampe jam 5 biasanya itu nanti ya, biasanya tuh 600rb – 700rb sekarang paling dari pagi cuma ada 100rb – 150rb. Yang berkunjung kalau orang sini jarang. Wisatawan aja pagi sampai sore aja bisa dihitung kok.” Ucap Devi Windasari, pedagang makanan

Huda Tri Yudiana juga mengampiri pelaku usaha lainnya seperti pengemudi becak motor, kusir andong, hingga pedagang keliling. Rata-rata keluhan yang disampaikan para pelaku usaha sama, yakni pendapatan yang menurun dratis, jika dibandingkan dengan hari biasanya.

Huda tri yudiana mengaku prihatin, namun masyarakat diimbau untuk tetap menjalankan kebijakan PTKM dengan lebih baik serta tetap mematuhi protokol COVID 19 agar tidak terjadi kembali penularan sehingga kebijakan PTKM dapat segera dicabut.

“Ya kita prihatin dengan kondisi pedagang-pedagang Malioboro UMKM pada umumnya mereka mengeluhkan bahwasanya pendapatannya turun kalau kemudian kondisi ekonominya berat ya mereka sering narik tapi nggak dapat dari rekan-rekan becak tadi bahwasanya. Tetapi ini merupakan sebuah pelajaran yang mahal. Oleh karena itu kami menghimbau kepada masyarakat semuanya dan juga pada kami sendiri marilah kita taati betul PTKM kali ini ya. PTKM taati betul bisa jaga protocol kesehatan agar kemudian kasus COVID di DIY ini segera untuk bisa turun. Dalam kondisi kasus harian yang sangat besar saat ini, rumah sakit-rumah sakit sudah tidak muat lagi, kita sangat prihatin ya. Tenaga kesehatan kita sudah tidak kuat lagi. Oleh karena itu semakin kita tidak taat protocol kesehatan semakin berat pulih ekonomi kita.” Ucap Huda Tri Yudiana, Wakil ketua DPRD DIY

Untuk itu masyarakat perlu mematuhi prinsip protokol COVID 19 yang kini menjadi 5M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas atau aktivitas. (Sna/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *