Lensa Jogja

Cerita Asman, Penolak Pemakaman Jenazah Covid-19 Kini Jadi Relawan

Forum pengurangan resiko bencana (FPRB) kabupaten Bantul kembali menggelar kegiatan pelatihan atau bimbingan teknis (Bimtek) untuk calon relawan pemulasaran jenazah covid-19.

Namun ada yang menarik pada bimtek kali ini di dusun Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul. Diantara peserta pelatihan ada satu sosok kontroversi yakni Asman yang dulu sempat menolak pemakaman jenazah infeksius covid-19.

Bapak setengah baya ini terlihat cekatan mempraktekkan setiap detail penanganan jenazah yang diperagakan melalui sebuah boneka, mulai dari cara memandikan mengkafani jenazah hingga proses akhir pemakaman sesuai pedoman tatalaksana pemulasaraan jenazah pasien covid-19.

Peristiwa ini menjadi hal yang dianggap membanggakan bagi FPRB Bantul, pasalnya keputusan warga bergabung sebagai relawan ini atas dasar ketulusan dan keikhlasan membantu pemerintah menangani pandemi covid-19.

Usai pelatihan masing-masing perwakilan relawan juga mendapat bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat, masker, latek hingga pelindung wajah yang nantinya wajib mereka kenakan saat melakukan penanganan jenazah infeksius covid-19.

Pada pelatihan manajemen penatalaksanaan jenazah covid-19 kali ini turut diikuti lebih dari 50an warga setempat serta dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, TNI-Polri dan badan penanggulangan bencana daerah kabupaten Bantul.

Sebelumnya warga di dusun ini sempat dipolisikan karena menolak pemakaman jenazah covid-19, namun proses hukum itupun sementara terhenti karena warga telah menyadari kesalahannya dan justru memutuskan menjadi relawan membantu tenaga pemulasaran jenazah covid-19 berbasis relawan. (JKP/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *