HeadlineLensa Terkini

Buru Bjorka, Polri Akan Gandeng Pihak Luar Negeri

Tim khusus Polri hingga saat ini masih memburu sosok hacker Bjorka. Sebagai upaya dalam misi ini, Polri berencana akan menjalin kerja sama dengan pihak luar negeri untuk memburu hacker anonim Bjorka dalam kasus peretasan data.

“Tidak menutup kemungkinan. Kemungkinan juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak luar (negeri),” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam konferensi pers, Rabu (21/9).

Dedi juga mengatakan, saat ini timsus masih bekerja untuk mencari Bjorka. Hanya saja, ia mengaku pihaknya masih belum bisa menyampaikan kepada publik apakah sosok di balik hacker Bjorka seorang WNI atau WNA.

“Komunikasi terakhir dengan Timsus bahwa tim masih bekerja, karena proses pembuktiannya ini juga perlu pendalaman dari sisi scientific. Oleh karenanya tidak terburu-buru,” tuturnya.

Sementara Jubir Humas Polri, Kombes Ade Yaya, memastikan bahwa tersangka MAH bukanlah sosok di balik hacker anonim Bjorka. Namun, MAH diduga terlibat membantu Bjorka dengan cara membuat channel di Telegram.

Adapun MAH sebelumnya ditangkap polisi dan diperiksa di Mapolsek Dagangan. Namun, ia kemudian dipulangkan ke rumah orang tuanya di Desa Banjaransari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Peretas dengan identitas Bjorka itu, mengeklaim telah meretas surat-menyurat milik Presiden Jokowi, termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN). Bjorka juga mengklaim sebagai dalang peretasan 1,3 miliar data registrasi SIM Card.

Klaim dari Bjorka ini kemudian diunggah oleh salah satu akun Twitter DarkTracer: DarkWeb Criminal Intelligence, yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler di Twitter.

Dalam unggahan di akun Twitter itu, disebutkan bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk surat yang dikirimkan BIN dengan label rahasia telah bocor. Dalam situsbreached.to, Bjorka pun mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.

“Berisi transaksi surat tahun 2019-2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia,” tulisnya di situs tersebut. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *