Lensa Jogja

Bupati Kulonprogo Galakkan Program Sumbanggo untuk Genjot Perekonomian

Bupati Kulonprogo mengajak masyarakat beramai-ramai untuk kembali berwisata ke Kulonprogo. Hal itu disampaikan oleh Bupati Kulonprogo, Sutedjo, dalam program Ramadanku di Jogja ADiTV pada Rabu (5/4).

“Kami mengundang masyarakat luas untuk berkunjung dan berwisata ke Kulonprogo. Kami akan menyambut dengan penuh keterbukaan dan kami telah mempersiapkan semuanya agar dapat berwisata dengan nyaman,” ungkap Sutedjo.

Dalam kesempatannya, ia juga mengenalkan gerakan Sambanggo yang berarti Sambang Kulonprogo. Melalui gerakan ini terdapat tiga hal yang ditekankan yaitu Sambang Gisik, yang artinya menengok destinasi wisata sepanjang pantai; Sambang Gawe, menengok industri kreatif dan Sambang Gunung menengok destinasi wisata di perbukitan dan pegunungan.

“Melalui gerakan ini, diharapkan masyarakat bisa beramai-ramai kembali berwisata ke Kulonprogo. Tentunya dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan. Kami optimis pariwisata di Kulonprogo akan kembali menggeliat,” katanya.

Sutedjo mengklaim, bahwa Kulonprogo menawarkan potensi wisata yang sangat lengkap, meliputi nature seperti pantai dan pegunungan Menoreh yang sangat elok, culture atau budaya lokal yang sangat khas, serta ekonomi kreatif yang unggul karena Kulonprogo memiliki lebih dari 40.000 UMKM di berbagai bidang.

Destinasi wisata di Kulonprogo memang memiliki jumlah yang tak bisa dihitung dengan jari tangan. Ada banyak sekali destinasi wisata mulai dari wisata alam, wisata buatan, sampai wisata edukasi. Beberapa destinasi wisata yang cukup populer yaitu Kebun Teh Nglinggo, Waduk Sermo, Sungai Mudal, Puncak Suroloyo, Kedung Pedut, Pantai Glagah, dan Pantai Trisik.

Untuk mendukung kebangkitan pariwisata di Kulonprogo, Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berkomitmen mengembangkan infrastruktur pendukung pariwisata yang ada di Kulonprogo. Salah satu prioritas pembangunan infrastruktur di Kulonprogo adalah program Bedah Menoreh. Nantinya, jalur Bedah Menoreh ini akan menghubungkan Bandara Yogyakarta International Airport dengan Candi Borobudur.

“Pembangunan infrastruktur di pusat-pusat pertumbuhan dan pariwisata menjadi salah satu agenda utama dalam pembangunan di Kulonprogo,” tambahnya.

Sutedjo juga menyampaikan keyakinannya, bahwa masyarakat Kulonprogo akan bangkit setelah terdampak akibat pandemi Covid-19. Ia optimis, pandemi malah memperkuat semangat gotong royong  yang sangat kental di masyarakat Kulonprogo.

“Budaya gotong royong di Kulonprogo semakin kental. Semangat inilah yang menjadi semangat kami dalam membangun Kulonprogo. Harapannya, masyarakat semakin produktif. Setelah produktif, insyaallah kesejahteraan akan mengikuti,” tegas Sutedjo. (YM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *