HeadlineLensa Terkini

BMKG Ungkap Penyebab Gempa Jabar-Jakarta 5,6 Magnitudo

Gempa bumi telah menggunjang Jawa Barat dengan getaran terasa hingga Jakarta, sekitar pukul 13.21 WIB dengan kekuatan sebesar 5,6 magnitudo, Senin (21/11). Gempa tersebut, mengakibatkan rumah dan jalanan di sejumlah tempat menjadi rusak seketika.

Badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG) pun merilis penyebab dari gempa yang disuga berpusat di wilayah Sukabumi, Jawa barat itu.

Dalam keterangannya, gempa tersebut temasuk dalam kategori gempa tektonik dengan titik koordinat 6,86° LS; 107,01° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.

Kepala pusat gempabumi dan tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini diduga terjadi akibat aktivitas sesar cimandiri.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri,” kata Daryono.

Akibat aktivitas sesar mandiri itu, kata Daryono, pergerakan geser (strike-slip) bumi terus terjadi hingga 15 kali, sampai pukul 14.00 WIB tadi.

Adapun beberapa wilayah yang terdampak akibat gempa bumi ini, di antaranya:

  • Cianjur, terasa dengan skala intensitas V-VI MMI, yakni getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar.
  • Garut dan Sukabumi, terasa dengan skala intensitas IV-V MMI. Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
  • Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah, terasa dengan skala intensitas III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
  • Rancaekek, Tangerang Selatan, Jakarta dan Depok, terasa dengan skala intensitas II-III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Lebih lanjut, BMKG memastikan gempa ini terjadi tak berpotensi tsunami dan belum ada laporan soal korban jiwa. Kendati begitu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak serta merta percaya informasi yang belum pasti kebenarannya.

“Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” lanjutnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *