Lensa Jogja

Baznas RI Beri Pendampingan Pemberdayaan Ekonomi Difabel

Guna mendorong lahirnya wirausaha mandiri di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)  bagi kelompok difabel, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bekerja sama dengan Paguyuban Penyandang Paraplegi Yogyakarta (P3Y), meluncurkan program Kita Jaga Usaha (KJU).

Program tersebut, merupakan yang pertama kali menjadi konsentrasi baznas, yang dikhususkan bagi penyandang disabilitas di Yogyakarta. Bertempat di Balai Kelurahan Canden, Jetis, Bantul, peluncuran program tersebut ditandai dengan penyerahan bantuan darurat ekonomi, serta paket kebutuhan bahan pokok oleh pimpinan Baznas RI, Saidah Sakwan kepada perwakilan penyandang disabilitas.

Dalam kegiatan tersebut, juga digelar diskusi terkait persoalan yang dihadapi paraplegi selama ini. Sebagian besar, keluh kesah para penyintas korban gempa bumi 2006 ini, mengharapkan pendampingan, baik dari sisi peningkatan kapasitas usaha, marketing, hingga modal.

Baznas berharap, melalui penguatan pendampingan pemberdayaan ekonomi difabel ini, dapat membantu upaya pemulihan ekonomi penyandang disabilitas di Yogyakarta, yang sempat terpuruk akibat diguncang pandemi Covid-19.

Program kita jaga usaha, merupakan bentuk kepedulian Baznas, dalam menjaga geliat perekonomian masyarakat rentan. Bersama Baznas, para pelaku usaha didorong agar mampu bertahan dan bangkit dari krisis akibat pandemi covid-19. Setidaknya, penyandang disabilitas tetap memiliki sumber pendapatan sebagai sumber pendidikan anak dan sumber ekonomi keluarga.

Diluncurkannya program kita jaga usaha tersebut, juga disambut antusias oleh penyandang disabilitas di Kabupaten Bantul. Program ini, dinilai mampu menjembatani kaum difabel agar kegiatan ekonomi tetap bergeliat. Karena pandemi Covid-19 ini telah membuat penyandang disabilitas dua kali lebih rentan tidak berpenghasilan.

Selain di Bantul, program tersebut juga telah diluncurkan di empat wilayah, yaitu DKI Jakarta, DIY, Surabaya dan Bali. Di Yogyakarta sendiri, Baznas RI berkolaborasi dengan Baznas Provinsi DIY dan Baznas Kabupaten Bantul, untuk mendistribusikan program kita jaga usaha utamanya untuk penyintas atau difabel.

Baznas menargetkan, 400 ribu mustahik atau orang yang berhak menerima zakat, menjadi muzakki atau orang yang mengeluarkan zakat tahun ini. Salah satu caranya, adalah dengan menguatkan pendampingan, khususnya kepada penyandang disabilitas bekerjasama dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tahun ini, pihaknya menargetkan pengumpulan zakat sebanyak Rp26 triliun. Jumlah itu, meningkat 100% dibandingkan tahun lalu, dengan jumlah sekitar Rp12 triliun. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *