Headline

Banyak Konflik di Lapangan, Kapolri Ingatkan Personelnya Soal SOP Kepolisian

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan kepada seluruh personel kepolisiian, bahwa mereka harus netral dan berdiri di atas semua golongan, ketika menangani atau menghadapi permasalahan konflik sosial yang terjadi di masyarakat.

Sikap netral ini sesuai dengan tugas pokok Polri untuk melindungi dan mengayomi serta melayani masyarakat, dan mampu menjadi sosok yang dapat menyelesaikan masalah yang terjadi di lapangan.

“Bagaimana rekan-rekan memosisikan berada di posisi tengah. Rekan-rekan bisa jadi mediator, menjadi problem solver yang bisa diterima kedua belah pihak. Hal itu menjadi sangat penting,” kata Kapolri dalam keterangannya, dilansir dari laman resmi Polresta Yogyakarta, pada Jumat (18/2).

Mantan Kabareskrim Polri itu mengingatkan terkait penanganan konflik sosial. Maka aturan, kewenangan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) telah diatur dalam UU dan Peraturan Kapolri (Perkap). Ia pun menekankan, seluruh jajaran harus mempedomani, memperhatikan, dan mempelajari hal tersebut untuk diterapkan dalam cara bertindak ketika menangani permasalahan termasuk konflik sosial.

“Bahwa semua aturan itu sudah ada di Perkap turunan dari UU. Tinggal kita perhatikan, pelajari dan melatihkan. Sehingga kemudian, itu menjadi suatu kebiasaan yang bisa kita laksanakan, pada saat menghadapi kegiatan-kegiatan yang ada permasalahan,” lanjutnya.

Sigit menegaskan, pentingnya pengawasan internal yang dilakukan pimpinan Polri di wilayah, guna mencegah terjadinya permasalahan akibat ketidakpahaman anggota dalam bertindak. Ia meminta agar pimpinan turun ke jalan, guna pengecekan terhadap anggotanya benar-benar sesuai dengan SOP dan aturan yang ada.

“Karena potensi itulah yang kemudian akan munculkan masalah kalau tidak teliti, tidak hati-hati. Hal-hal yang harus diwaspadai, yang rentan pada saat melihat kondisi anggota tersebut tidak siap, lebih baik jangan ditugaskan. Ganti dengan yang siap,” tegas Sigi.

Sigit menyebutkan, bahwa setiap permasalahan yang terjadi di lapangan memiliki dinamika tersendiri, sehingga pola penanganannya pun harus berbeda menyesuaikan situasi. Tindakan tersebut diperlukan karena Polri merupakan institusi yang memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat terjaga dengan baik.

Lebih lanjut, Sigit mengatakan apabila mengahdapi kelompok-kelompok yang memang memiliki rencana untuk bertindak anarkis, maka polisi harus bertindak tegas namun tetap mematuhi SOP. Polisi pun harus mengetahui setiap akar dari permasalahan, kearifan lokal, dan karakteristik dari setiap wilayah yang ada. Bila memiliki pemahaman tersebut, maka semua masalah berpotensi dapat diselesaikan secara persuasif.

“Jadi kapan kita lakukan penegakan hukum, kapan maksimalkan tindakan bersifat persuasif. Saya kira rekan-rekan ini harus terus di asah. Sehingga kemudian feelingnya dapat. Kapan harus ambil langkah humanis, kapan harus ambil langkah tegas. Anda harus miliki keberanian, ketegasan, tapi terukur. Namun juga rekan-rekan memiliki sentuhan yang humanis,” kata Sigit. (AS/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *