Bamsoet Ungkap Indonesia Kekurangan Dokter Sesuai Standar WHO
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo, mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia tengah kekurangan tenaga dokter.
Ungkapan tersebut, merujuk pada standar yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) bahwa idealnya sebuah negara, harus memiliki tenaga dokter dengan perbandingan 1:1000 jumlah penduduk.
Sementara Indonesia sendiri, kini memiliki sebanyak 140.000 dokter yang sudah dilengkapi dengan surat tanda registrasi dan praktik, sedangkan penduduk Indonesia seluruhnya berjumlah 270 juta. Sehingga Indonesia masih membutuhkan setidaknya 130.000 dokter.
“Jumlah dokter yang belum memadai ini pun, sayangnya harus semakin berkurang. Data per Maret 2022 mencatat setidaknya sebanyak 751 dokter harus gugur di medan pengabdian saat berjuang di garda terdepan melawan pandemi Covid-19. Di sisi lain, jumlah dokter yang dihasilkan hanya mencapai sekitar 12.000 dokter per tahun,” kata Bamsoet dalam keterangannya, dilansir dari laman resmi mpr.go.id, Kamis (28/7).
Ia menambahkan, bahwa untuk dapat mencapai standar WHO, Indonesia membutuhkan waktu setidaknya 10 tahun. Pencapaian tersebut, tentunya membutuhkan dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak, khususnya perguruan tinggi yang melahirkan dokter-dokter berkualitas.
Lebih lanjut, para dokter-dokter berkualitas itu, diharapkan tidak hanya mumpuni dalam pekerjaan medisnya, melainkan juga memiliki wawasan kebangsaan.
“Dengan kemampuan jangkauan interaksi dan daya persuasi yang dapat menembus berbagai sekat sekat sosial maupun teritorial, dokter akan menjadi ‘duta kebangsaan’ yang akan menyebarluaskan paham wawasan kebangsaan kepada masyarakat,” terangnya. (AKM/L44)