HeadlineLensa Manca

Balas Serangan, Rusia Padamkan Listrik dan Sumber Daya Ukraina

Perang Ukraina-Russia yang telah berlalu selama 201 hari itu semakin memanas. Pada hari Minggu lalu (11/9), sejumlah area di kawasan timur Ukraina mengalami pemadaman listrik.

Melalui official account twitter Menteri Pertahanan Ukraina, @DefenceU, pihak Ukraina menuduh Rusia sebagai pelakunya. Hal serupa juga diungkapkan oleh Presiden Ukraina, Zelensky dalam akun twitter @ZelenskyyUa.

“Setelah kekalahan di medan perang, Rusia menyerang pembangkit listrik & sumber daya kami. Pasukan mereka melarikan diri & membalas dendam pada warga sipil. Pengecut & teroris. Mereka tidak akan mematahkan semangat kami. Jika akan ada kegelapan, kita akan memiliki naungan untuk melawan mereka,” tulisnya, dikutip pada Senin (12/9).

Zelensky menyebutkan sejumlah wilayah yang mengalami pemadaman total di antarnaya Kharkiv & Donetsk, sebagian di wilayah Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk & Sumy.

“Teroris RF tetap teroris & menyerang infrastruktur penting. Tidak ada fasilitas militer, tujuannya supaya warga tidak mendapatkan listrik dan pemanas,” cuitnya.

Menurut pihak Ukraina, penyerangan yang dilakukan oleh Rusia itu merupakan serangan balasan, karena tentara Ukraina berhasil merebut kembali 3000 km persegi wilayah timur Ukraina, yang telah dimulai sejak Kamis (8/9) lalu.

Dilansir dari BBC, sementara dari pihak Rusia sendiri, mereka justru mengaku telah menarik mundur pasukannya dari beberapa wilayah di Ukraina seperti Iziyum dan Balakliya, supaya pasukan tersebut dapat kembali “berkelompok” dan menguatkan transfer organisir pasukan.

Jika Ukraina berhasil mempertahankan wilayah tersebut, maka hal itu dapat menjadi kemajuan besar bagi Ukraina dan peluang untuk mengalahkan Rusia akan semakin terbuka lebar. (NNK/L44) )

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *