Lensa Manca

AS dan Korsel Desak Pembicaraan dengan Korut Terkait Uji Coba Rudal

Pada Senin, (18/4), utusan AS untuk Korut, mengatakan bahwa Washington dan Seoul sepakat tentang perlunya tanggapan kuat, terhadap rentetan uji coba rudal Korut baru-baru ini, walaupun pintu diplomasi masih dibuka.

Melansir abcnews.go.com, Selasa (19/4), Sung Kim, Perwakilan Khusus Amerika Serikat untuk Kebijakan Korut, terbang ke Korsel untuk melakukan pembicaraan setelah uji coba rudal jenis baru.

Diketahui, uji coba yang dilakukan Korut akhir-akhir ini merupakan usaha mereka untuk memajukan persenjataan dan merebut konsesi.

Salah satu senjata yang diuji adalah rudal berkemampuan nuklir yang dapat menargetkan daratan AS dan sekutunya.

Uji coba rudal yang dilakukan oleh Korut menimbulkan banyak kekhawatiran untuk mengintensifkan kampanye tekanannya.

“Kami menyetujui perlunya tanggapa yang kuat terhadap perilaku destabilisasi yang telah kami lihat,” kata Sung Kim, setelah bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan.

Noh Kyu-Duk, utusan nuklir Korsel, dan Sung Kim, berbagi keprihatinan bahwa Korut akan terus terlibat dalam tindakan yang meningkatkan ketegangan regional.

Kim menambahkan bahwa sekutu masih belum menutup pintu diplomasi dengan Korut dan tidak ada niat bermusuhan.

Ia mengulangi, AS siap untuk bertemu dengan Korut di mana saja dengan tanya syarat apa pun.

Beberapa ahli mengatakan, Korut ingin AS melonggarkan sanksi atau menangguhkan latihan militer regulernya dengan Korsel, karena mereka anggap hal itu sebagai latihan invasi.

Sebelumnya, militer AS dan Korsel memulai latihan pos komando simulasi komputer musim semi mereka. Hal ini ditanggapi oleh Korut dengan uji coba rudal dan retorika perang.

(YC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *