Lensa Jogja

Aksi Tolak Kenaikan BBM di Gedung DPRD DIY Berlangsung Ricuh

Kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan pada Sabtu (3/9) lalu, mengundang aksi penolakan dari unjuk rasa di berbagai daerah, termasuk di Yogyakarta. Aksi yang berlangsung hingga Kamis petang (8/9) di gedung DPRD DIY tersebut berlangsung ricuh.

Mulanya, demo berlangsung secara tertib, dengan aksi orasi bergiliran. Namun beberapa saat kemudian, sebagian massa mendorong dan menendang gerbang sisi barat DPRD DIY.

Akibatnya, gerbang roboh, dan beberapa fasilitas sekitar rusak, bahkan massa membakar ban di depan gedung. Usai merobohkan pagar, massa diredam oleh peserta lainnya dan masuk kembali ke barisan.

Aksi unjuk rasa tersebut, diikuti oleh pedagang kaki lima hingga pengendara becak motor. Massa mengaku kecewa dengan kenaikan harga BBM. Mereka menilai, kenaikan BBM menandakan pemerintah dan DPR tidak berpihak pada masyarakat.

Salah seorang demonstran mengatakan, apabila kenaikan BBM tersebut terus berlanjut, massa akan mengajak lebih banyak demonstran untuk berpartisipasi dalam aksi penolakan serupa.

“Kalo misalnya pemerintah tetap menaikkan, kami akan memobilisasi kawan kawan sebanyak banyaknya agar BBM ini bisa turun,” ucap Muhammad.

“Harapan kita, daripada subsidi itu untuk pembangunan infrastruktur dialihkan kepada kebutuhan mendasar. Bukan BLT solusinya,” tambahnya.

Selain aksi penolakan BBM, massa juga memberikan penghormatan dengan mengheningkan cipta terhadap aktivis Hak Asasi Manusia yakni Munir Said Thalib. Mereka mengenang tanggal 7 September yang bertepatan dengan hari meninggalnya almarhum Munir. (NNK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *