HeadlineLensa Terkini

45 Atlet PON XX Papua Positif Covid-19, Airlangga: Awasi Kondisi Mereka

Airlangga Hartarto, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), meminta Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, Menteri Pemuda Olahraga, dan Ketua Satgas Covid-19 untuk melakukan pengawasan untuk para Peserta PON XX di Papua, Senin (11/10).

Pengawasan ini dilakukan karena dilatarbekalangi oleh adanya 45 atlet yang terkonfirmasi Covid-19 di gelaran PON XX pada Sabtu lalu. Berdasarkan data pemerintah, jumlah ini setara dengan 0,45% dari total atlet dan official dari total keseluruhan 10.066 orang.

“Dikarenakan dalam satu kamar diisi beberapa orang atlet, maka jika ada salah satu yang terpapar, harus segera ditempatkan ke lokasi isolasi terpusat, dan teman-teman sekamarnya juga segera dites dan dilakukan tracing kontak erat,” ujarnya.

Dia menambahkan, pengawasan ini akan berlaku sampai H+5 setelah penutupan PON. Menurutnya, harus ada antisipasi supaya tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19, baik di Papua sendiri maupun di daerah asal atlet. Sehingga, pemerintah dapat menyiapkan dan terus mengevaluasi mekanisme kepulangan atlet, pelatih, dan official ke daerahnya masing-masing.

“Menkes agar menugaskan tim untuk tetap mengawasi atlet yang masih berada di Papua, dan tetap merawat jika ada atlet yang terpapar Covid-19, harus diisolasi dulu di Papua dan melakukan tes sampai hari ke-5,” kata Airlangga melansir dari siaran pers di laman resmi Kemenko Perekonomian.

Mekanisme tersebut berupa pelaksanaan tes PCR sejak dari keberangkatan dari Papua, dan melakukan lagi tes PCR setelah tiba di Bandara di daerahnya. Selain itu, mereka juga harus melakukan 5 hari karantina mandiri di lokasi yang sudah disiapkan oleh Pemda masing-masing.

“Selain itu kami meminta Menpora, Kasatgas Covid-19, Asops TNI/ Polri dan Ketua Umum KONI selaku Panwasrah (panitia pengawas dan pengarah) untuk tetap mengawasi pelaksanaan prokes secara ketat pada sisa pertandingan PON yang masih akan berlangsung sampai 15 Oktober mendatang,” ungkap Airlangga.

Sementara itu, pengawasan ini diutamakan pada pertandingan yang berpotensi menimbulkan kerumunan penonton atau suporter. Seperti sepak bola, basket, tinju, voli, maupun pertandingan final sepak bola.(AK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *